Daerah  

Perkasa FC Bangkit: Legenda Turun Gunung, Generasi Muda Jawab Panggilan Lapangan

Darangdan, Purwakarta, SuaraKiri.com— Setelah tertidur panjang selama lebih dari satu dekade, Perkasa FC akhirnya bangkit dari tidur panjangnya. Tim sepak bola legendaris asal Desa Darangdan ini kembali merumput (15/06/2025), membawa semangat baru yang dipantik oleh para legenda yang memilih “turun gunung” demi membangkitkan gairah sepak bola di tanah kelahirannya.

Tim yang sempat “mati suri” selama 12 tahun ini kini kembali menggeliat. Bukan sekadar kebangkitan, tetapi semacam kebangunan budaya  tentang semangat gotong royong, kebanggaan lokal, dan masa depan generasi muda.

Sosok ikonik Oyon, mantan kapten Perkasa FC, menjadi motor penggerak di balik kebangkitan ini. Dengan semangat menyala, ia mengatakan bahwa Perkasa FC lebih dari sekadar klub bola.

“Semoga ini menjadikan hal yang positif, selain untuk kesehatan juga mencegah generasi muda dari hal-hal yang dapat mendegradasi moral bangsa,” ujar Oyon, penuh harapan.

Semangat itu turut digaungkan oleh Rahmat Hidayat, atau yang biasa disapa Baping, mantan gelandang serang andalan tim.

“Ini sinyal positif buat masa depan olahraga di Darangdan. Anak-anak muda butuh ruang sehat untuk berkembang, dan Perkasa FC bisa jadi wadah itu,” tegasnya.

Kebangkitan ini bukan hanya soal bola, tapi juga soal identitas. Dari anak-anak hingga orang tua, antusiasme warga Darangdan membuncah. Salah satu tokoh pemuda sekaligus mantan pengurus tim, Erwin alias Chawink, bahkan menyebut bahwa sejarah Perkasa FC sudah terpatri dalam darah keluarga mereka.

“Uwa saya dulu pemain Perkasa FC. Meninggal tahun 2018 di usia 90 tahun. Artinya, tim ini sudah eksis sangat lama. Tapi sekarang, semangatnya muda lagi,” kenangnya.

Kini, lebih dari 50 pemuda telah resmi bergabung dalam skuad baru Perkasa FC. Mereka bukan hanya membawa bola, tapi juga membawa harapan dan semangat baru.

“Filosofi ‘Perkasa’ bukan berarti harus selalu menang. Tapi tentang semangat juang yang tak pernah padam,” kata Erwin.

Generasi muda pun tak tinggal diam. Rizki, atau Iki, salah satu pemain muda, menyampaikan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari kebangkitan ini.

“Senang sekali. Dengan dukungan para senior, saya yakin Perkasa FC bisa jadi tim solid dan bergengsi. Well… pokonamah!” katanya sembari tersenyum lebar.

Namun, jalan masih panjang. Konsistensi latihan masih jadi tantangan. Bencoy, mantan bek kanan legendaris Perkasa FC, mengingatkan pentingnya kedisiplinan.

“Dulu, kami latihan tiap Senin sore di Lapangan Lebakwangi. Sekarang jadwalnya masih belum pasti. Tapi kalau kita kompak, pasti bisa diatur lagi,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar tim bola, Perkasa FC adalah sebuah warisan budaya Darangdan. Dahulu, setiap laga tandang atau nyorog, tak hanya pemain dan official yang berangkat  warga pun turut serta memberi semangat: dari anak-anak, bapak-bapak, hingga emak-emak. Sebuah euforia kolektif yang langka.

Kini, selain semangat, kebutuhan logistik pun mulai disorot. Dari perlengkapan, transportasi, hingga seragam  semuanya butuh dukungan nyata.

“Kaos tim dan bola akan saya usahakan,” kata Agus Bezo, salah satu mantan pemain yang ikut andil dalam kebangkitan ini. “Semoga ini bisa memicu semangat para senior dan donatur lainnya untuk ikut mendukung.”

Perkasa FC kini bersiap menjadi lebih dari sekadar tim mereka adalah simbol baru kebanggaan Darangdan. Dengan semangat para legenda, gairah generasi muda, dan dukungan masyarakat, Perkasa FC bangkit untuk melangkah lebih jauh.

Lebih kuat. Lebih hidup. Lebih bermakna.Perkasa FC, dari Darangdan untuk masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *