Launching SPPG Yayasan As-Saidiyah Belum Punya Ahli Gizi, Kasatgas Bangkalan Minta Agar Segera Diurus

Keterangan foto: Peresmian SPPG Yayasan As-Saidiyah, Desa Alas Kembang, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan oleh ketua satgas MBG Bangkalan Bambang Budi Mustika dan Forkopimcam Burneh

Bangkalan, SuaraKiri.com – Peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Yayasan As-Saidiyah, Desa Alas Kembang, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan diduga belum memiliki ahli gizi.

Mengutip dari beberapa sumber, sebelum peluncuran SPPG dianjurkan telah memiliki ahli gizi yang berkompeten. Sebab, peran ahli gizi sangat sentra terhadap kualitas makanan dan minuman yang akan disalurkan ke penerima manfaat.

Ketua Satgas MBG Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustiko mengatakan, SPPG yang belum memiliki ahli gizi sangat beresiko jika dipaksanakan untuk beroperasi.

Sebab, ahli gizi ini memiliki peran pengawasan menyeluruh dan menjamin kualitas dan kesehatan makanan.

” Kalau tidak ada ahli gizinya apakah boleh beroperasi, karena berdasarkan aturan BGN wajib ada ahli gizi sebelum dilaunching dan beroperasi,” Ujar Bambang Budi Mustiko, Selasa (21/10/25).

Apabila belum memungkinkan untuk merekrut ahli gizi permanen, solusi sementara dapat Bekerja sama dengan ahli gizi dari instansi terkait, seperti puskesmas atau lembaga kesehatan lainnya.

Selain itu, perlunya Memberikan pelatihan intensif kepada kader terlatih tentang dasar-dasar gizi yang diawasi oleh ahli gizi.

Menurut Bambang, jika standartnya SPPG yang menampung hingga ribuan makan bergizi ini memiliki 2 tim ahli gizi.

” Saya minta secepatnya kepala SPPG agar mencari ahli gizi, karena sejatinya ahli gizi itu yang menata kebutuhan gizi kita. Jadi ini bukan makan enak gratis, namun makan bergizi gratis,” Ucapnya.

Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan As-Saidiyah, Desa Alas Kembang, Kecamatan Burneh, Adli dzil ikram tidak menampik jika yayasannya belum memiliki ahli gizi. Sehingga sampai saat ini kapan pendistribusian MBG ke sekolah belum diketahui.

” Sebenarnya sudah ada 2 ahli gizi yang datang kesini, karena ada suatu kendala, sehingga mereka tidak jadi bergabung dengan kami. Namun, kami upayakan segera punya ahli gizi yang permanen dan berkompeten,” Pungkasnya.