Surabaya, SuaraKiri.com – Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Peduli (APMP) Jawa Timur menyoroti kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang dinilai lamban dalam menuntaskan 21 tersangka kasus dana hibah yang merugikan negara hingga miliaran rupiah.
Hal ini terbukti saat Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, pada konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (31/07/25) yang pada saat itu lembaga rasuah tersebut berada di Jatim dan mempersiapkan langkah penindakan. Namun, hingga saat ini belum ada kelanjutan.
Ketua APMP Jawa Timur, Acek Kusuma mendesak agar KPK segera mengusut tuntas kasus dana hibah yang menyeret 21 nama. Ia meminta agar KPK bekerja secara profesional dan tidak boleh tebang pilih.
” Jangan sampai para pegiat anti korupsi hilang kepercayaan terhadap KPK. Karena mengingat skema penindakannya terkesan meble dan tidak memiliki integritas ” Ujar Acek Kusuma, Jum’at (05/09/25).
Dinilai kinerja KPK lamban, APMP Jatim berencana menggelar konsolidasi akbar pada Senin (8/9/25) bersama elemen pemuda dan mahasiswa. Hal ini sebagai bentuk keseriusan dalam memberantas seluruh penjahat yang tidak amanah kepada rakyat dan negara.
” Dari pertemuan ini kami akan menentukan kapan bertandang ke KPK dengan menuntut segera selesaikan seluruh kasus korupsi di Jawa Timur dengan tema “Rapot Merah KPK”, terutama terhadap kasus dana hibah yang melibatkan 21 tersangka ” Tuturnya.
Kata Acek, sudah seharusnya Komisi III DPR RI segera mengevaluasi kinerja KPK yang terkesan lamban dan tidak profesional.
” Saya sampaikan keresahan dan kegelisahan para aktifis pegiat anti korupsi serta masyarakat Jawa Timur. Langkah ini juga dilakukan untuk memperkuat transparansi dan mendorong percepatan penegakan hukum, sehingga masyarakat benar-benar percaya terhadap KPK ” Pungkasnya.