Bangkalan, SuaraKiri.com – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bangkalan menggelar Konferensi Kabupaten Masa Bakti XXIII Tahun 2025 di Aula SMKN 2 Bangkalan, Rabu (02/07/25). Kegiatan yang dihadiri ratusan pengurus tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Pendidikan setempat yang mewakili Bapak Bupati yang berhalangan hadir.
Konferensi kali ini mengusung tema ” terus berkarya untuk pendidikan Bangkalan lebih bermartabat ” yang artinya pendidikan ini merupakan pondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Karena terdapat guru yang menjadi tonggak dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Konferensi ini memiliki tujuan mengevaluasi program kerja PGRI sebelumnya dan merumuskan strategi baru menghadapi generasi dan zaman yang lebih canggih serta meningkatkan inovasi dan kreatifitas tenaga pendidik di Bangkalan.
Usai pembukaan Konferensi, dilanjutkan dengan pemilihan Ketua, Wakil Ketua dan Pengurus PGRI di periode selanjutnya. Terdapat 6 kandidat sebagai ketua yaitu Abdul Munib, Suraji, Habiburohman AF, Heru Ali Wardhana, Supari dan Sunainah.
Setelah dilaksanakan pemilihan ketua PGRI Bangkalan dan penghitungan suara, Abdul Munib memperoleh suara terbanyak dengan raihan 144 dan dilanjutkan Suraji yang meraih suara sebesar 79 serta terdapat satu suara tidak sah.
Usai terpilih sebagai Ketua PGRI Kabupaten Bangkalan periode 2025-2030, Abdul Munib dihadapan awak media mengucapkan terimakasih kepada seluruh pengurus cabang dan ranting telah memberikan kepercayaan kepada dirinya dalam menahkodai organisasi guru dalam beberapa tahun kedepan.
” Kami telah merancang beberapa program, tapi yang jelas kan kita melalui rapat kerja, sehingga kami memberikan ruang kepada pengurus untuk mengusulkan inovasi mereka demi kemajuan PGRI Bangkalan ” Ujar Abdul Munib.
Beberapa program kerja yang telah ia siapkan diantaranya akan menertibkan administrasi, menertibkan aset PGRI dan membangun kantor di tingkat Kabupaten.
” Sehingga kami dan teman teman akan berjuang dapat membangun kantor. Karena aset tanah kita sudah punya yang berada di sebelah perumahan griya utama Bangkalan ” Tuturnya.
Selain itu, dirinya juga akan memperjuangkan hak-hak guru, utamanya mereka yang masih berstatus tenaga honorer.
” Kami lebih memperhatikan guru honorer. Mungkin kalau ada peluang untuk sertifikasi kita akan bantu mereka agar lolos dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sehingga mendapatkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) ” Pungkasnya.